“Cascara: Potensi Tersembunyi di Balik Keberjayaan Kopi Indonesia”

Petani Kopi
Sebagai negara agraris, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di Dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahwa jumlah produksi kopi di Indonesia pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 2,75% atau 774,6 ribu ton dari tahun sebelumnya. Namun, tingginya produktivitas kopi di Indonesia tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan para petani kopi. Hal ini terlihat dari rendahnya pendapatan petani kopi apalagi dengan masa panen yang hanya 5 bulan dalam satu tahun. Jika dikalkulasikan, rata-rata pendapatan petani kopi arabika dalam satu musim panen adalah 1,1 – 7,2 Juta rupiah tergantung luas perkebunan dan juga harga buah kopi yang ditawarkan (Sairdama, S., 2013; Resdianto, dkk, 2015). Oleh karena itu, tak jarang petani kopi mencari mata pencaharian lain disamping merawat dan memanen perkebunan kopinya, terutama di luar masa panennya.
foto buah kopi & cascara yang telah kering
Jika diperhatikan secara saksama, hasil samping panen kopi memiliki potensi tersembunyi yang dapat menjadi pendapatan tambahan bagi para petani kopi. Namun sayangnya hal ini kurang dimanfaatkan dengan baik. Potensi tersembunyi yang dimaksud ialah Cascara, kulit buah cherry kopi merah yang dikeringkan. Kulit buah kopi merupakan hasil samping pengolahan kopi yang lebih tepatnya berasal dari hasil proses pengupasan buah kopi (depulping) (Murthy dan Naidu, 2022). Kulit buah kopi ini selanjutnya dikeringkan dan kemudian disebut sebagai cascara.
Kulit buah kopi memiliki proporsi yang cukup besar pada komponen kopi sekitar 40 – 45% dari total berat buah kopi. Jika produksi kopi di Indonesia rata-rata adalah 775 ribu ton (berat biji kering), maka terdapat sekitar 2 juta ton cascara terbuang setiap tahunnya. Selama ini, cascara dianggap sebagai limbah dan hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk, dan terkadang langsung dibuang begitu saja. Namun, sebenarnya cascara memiliki kandungan gizi yang sangat baik, seperti protein kasar 10,4%; serat kasar 17,2% (Juwita dkk., 2019); dan zat fenolik serta antioksidan (Bresciani dkk., 2014). Menurut situs superfoodly mengenai orac values (unit perhitungan aktivitas antioksidan), cascara merupakan superfood dengan kandungan antioksidan tertinggi ke-4. Posisi ini bahkan lebih tinggi dari Black tea, green tea, kelor, maupun saffron yang terkenal dengan kandungan antioksidannya.
Jika cascara ini diolah dengan cara yang tepat dan ditangani selayaknya bahan pangan olahan, maka dapat dihasilkan cascara dengan kualitas dan cita rasa yang sebenarnya sangat unik. Tidak seperti kopi, cascara memiliki rasa asam seperti kismis atau asam jawa, berbeda-beda tergantung pada jenis proses, asal perkebunan, serta varietas kopinya. Cascara dapat dinikmati dengan cara diseduh seperti layaknya teh dengan warna hasil seduhan cokelat kemerahan. Selain teh, cascara juga dapat diolah menjadi berbagai produk pangan lainnya seperti minuman siap saji, sirup, campuran tepung tinggi serat, kombucha, selai, dan masih banyak lagi.
“Cascara: Potensi Tersembunyi di Balik Keberjayaan Kopi Indonesia”
Netisane merupakan brand tisane dari AGAVI berbahan dasar kulit buah kopi/Cascara yang dihadirkan sebagai solusi permasalahan limbah pertanian kopi yang ada di Indonesia. Bekerjasama dengan petani kopi lokal, Netisane hadir sebagai promotor dalam memberikan nilai tambah lebih bagi kulit buah kopi/Cascara sehingga dapat meningkatkan sumber pendapatan petani kopi. Melalui berbagai riset, tim netisane mengembangkan teknologi proses khusus yang menciptakan produk minuman dengan cita rasa unik dari cascara, sebagai minuman alternative baru terutama bagi dunia perkopian dan pertehan yang dapat dinikmati oleh semua orang.
produk netisane
Berdasarkan data yang ada, di Indonesia sekitar 2 juta ton cascara terbuang setiap tahunnya akibat tidak adanya pemanfaatan lebih lanjut pada hasil samping panen kopi baik dari industri hulu maupun hilir. Padahal jika ditinjau dari manfaat yang dihasilkan cacscara memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, rendah kafein, sebagai sumber energi dan mood booster, kaya akan kandungan vitamin C & E, meningkatkan kesehatan otak, dan lain sebaginya.
See Netisane on Shopee
Sebagai pelopor minuman cascara di Indonesia, Netisane melakukan berbagai pengembangan yang berorientasi pada konsumen dan juga ilmu pengetahuan. Tidak hanya berfokus menghadirkan produk minuman berkualitas, tim netisane juga terus melakukan edukasi dan sharing knowledge tentang potensi besar yang selama ini tidak dilirik pada cascara. Pengembangan dan diversifikasi cascara yang terus dilakukan membuat netisane menghasilkan produk-produk cascara yang praktis dan eksklusif yang dapat ditinjau dari desain packaging dan bentuk produk yang ditawarkan. Selain itu, menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada, produk netisane dapat dijangkau dengan mudah oleh customer melalui platform penjualan online dan sosial media lainnya.
Saat ini netisane telah menghadirkan produk cascara dalam bebagai bentuk dan variasi yang dapat disesuaikan dengan keinginan customer. Secara umum produk netisane terdiri dari
1. Netisane Cascara Original
Cascara kering original yang diproses dan dikemas secara higienis. Cocok untuk kalian yang ingin merasakan keunikan asli rasa cascara dan manfaat kesehatan yang maksimal
2. Netisane Cascara Ready To Drink
Produk siap minum yang praktis. Hasil penyeduhan cascara dikombinasikan dengan berbagai macam herbal, rempah, buah-buahan dan susu untuk menambah kenikmatan uniknya rasa cascara
3. Netisane Signature Blend
Tisane atau teh herbal berbahan dasar cascara yang dikombinasikan dengan berbagai bahan lainnya untuk menciptakan rasa, aroma dan juga manfaat yang spesifik
4. Casandra Cascara Syrup
Varian terbaru dari Netisane yang menghadirkan cascara dalam bentuk sirup. Dapat dinikmati dengan cara diseduh dengan air dingin maupun air hangat atau dikreasikan dengan campuran bahan lainnya. Tentunya dengan cita rasa cascara yang unik dan menyegarkan.
Produk Netisane
Netisane juga mengajak berbagai partner café, tea house, maupun restaurant, untuk bekerjasama. Mengkombinasikan cascara dengan minuman kopi atau campuran minuman lainnya yang dapat dinikmati oleh para pelanggan di tempat-tempat partner juga menjadi salah satu cara Netisane untuk dapat memanfaatkan cascara dan memperkenalkannya ke masyarakat luas
“Teh atau Kopi? Why not Both?”
Peningkatan daya konsumsi yang semakin bertambah disetiap tahunnya menjadikan minuman berbahan dasar kopi ini memiliki peluang besar untuk terus eksistensi dipangsa pasar. Hal ini sejalan dengan peluang cascara yang juga akan diminati oleh konsumen terutama penikmat kopi dan teh karena menghadirkan rasa yang baru dan juga unik serta menjadi perpaduan antara seduhan kopi dan juga teh. Bagi konsumen yang bingung mau minum kopi atau teh tapi ingin merasakan sensasi keduanya, maka cascara menjadi solusi tepat untuk dinikmati sambil merasakan experience baru yang tentunya memberi manfaat baik untuk kesehatan.
“The Challenge”
Berangkat dari pemanfaatan limbah kulit kopi, membuat produk ini memiliki tantangan tersendiri untuk survive dan diminati oleh banyak orang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pengaruh psikologis konsumen terhadap presepsi limbah kulit kopi yang semulanya tidak dimanfaatkan bahkan dibuang, meskipun telah disulap menjadi minuman yang enak dan menyehatkan. Kondisi tersebut tentunya menjadi challenge bagi pelaku industri kopi secara umum dan tim netisane secara khususnya untuk terus mengedukasi dan memperkenalkan cascara kepada masyarakat. Terlebih lagi untuk melakukan branding yang tepat agar masyarakat memahami value yang ingin tim Netisane bawakan. Selain itu, mengedukasi petani kopi tentang cara pengolahan cascara yang tepat juga menjadi challenge tersendiri agar kualitas cascara yang didapatkan adalah yang terbaik. Tentunya tantangan-tantangan ini bukan hal yang mudah untuk dilalui. Namun, tim netisane terus berusaha untuk memberikan yang terbaik baik itu untuk para partner petani kopi, partner bisnis lainnya, dan tentunya kepada konsumen. Meyakinkan besarnya potensi cascara sebagai the future sustainable business yang menguntungkan tentunya akan selalu menjadi “PR” bagi tim Netisane. Begitu pula dalam meyakinkan konsumen mengenai manfaat dan value yang akan mereka dapatkan dari membeli produk-produk unggulan dari Netisane.
Tim AGAVI berharap Netisane dapat memberikan kebahagiaan disetiap seduhannya, tidak hanya untuk para penikmat produk Netisane, tapi juga untuk para petani kopi lokal, sekaligus berkontribusi untuk pertanian kopi Indonesia yang lebih sustainable.
tim netisane agavi coffee trip
Sumber:
Bresciani L, Calani L, Bruni R, Brighenti F, Del RD. (2014). Phenolic composition,
caffeine content and antioxidant capacity of coffee silverskin. Food Res. 61(1),
196±201.
Juwita AI, Mustafa A, Tamrin R. (2017). Studi Pemanfaatan Kulit Kopi Arabika (Coffee
arabica L.) Sebagai Mikro Organisme Lokal (MOL). Agrointek. 11(1), 1-8.
Murthy, P. S., & Naidu, M. M. (2012). Sustainable management of coffee industry by-products and value addition—A review. Resources, Conservation and recycling, 66, 45-58.
Resdianto, T. (2015). Analisis Perbandingan Pendapatan Antara Petani Kopi yang Mengolah Kopi dengan Menggunakan Alat Pulper Kopi dan dengan Cara Tradisional di Desa Tangga Rasa Kecamatan Sikap Dalam Kabupaten Empat Lawang. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang.
Sairdama, S.S. (2013), Analisis Pendapatan Petani Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Margin Pemasaran di Distrik Kamu Kabupaten Dogiyai. Agrilan Jurnal Agribisnis Kepulauan. 44-108.
Penulis: Afina Rahmani & Vinsensia Shinta Purnama Dewi S. (R&D team of PT. Agritama Sinergi Inovasi)