ArticleImplementasi Food Smart City Oleh Ketapang Kita

December 7, 2022by admin0

Kebiasaan

manusia dalam membuang sisa makanan ternyata berdampak signifikan terhadap berbagai aspek terutama dalam aspek lingkungan dan ketahanan pangan. Dalam penelitian The Economist Intelligent Unit (2006) melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil food waste terbesar kedua di dunia dengan sampah makanan mencapai 300 kg per kapita setiap tahun. Dalam mengambil langkah aksi nyata dari fenomena tersebut Agavi bekerja sama dengan Yayasan GSSI dalam bidang community development yaitu project Ketapang Kita (Ketahanan Pangan Kolaborasi Antar Warga).

Proyek Ketapang Kita membina beberapa lokasi, yaitu RW 01 Jamaras, RW 02 Jamaras, dan RW 06 Cikutra Kota Bandung. Tujuan utama project ini adalah untuk menciptakan kondisi kebutuhan dasar akan makanan harus terpenuhi dan menyokong ketahanan pangan masyarakat.

Lantas upaya apa saja yang sudah dilakukan?

Pertama adalah edukasi terhadap masyarakat. Edukasi dilakukan agar masyarakat paham terhadap pengelolaan sampah yang baik dan ketahanan pangan. Upaya edukasi door to door, training, sosialisasi, FGD mengenai pengelolaan sampah berkelanjutan telah dilakukan.

Kedua adalah menjalankan sistem pengelolaan yang baik. Upaya ini mendukung program pemerintah Kota Bandung, yaitu Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan). Masyarakat diajak memilah sampah dan mengolah sampah organik. Dengan upaya ini masyarakat mampu mengolah sampah dengan metode ember tumpuk, vermicomposting, ecobrick, eco-enzyme, MOL, BSF dan takakura susun. Selain itu, masyarakat juga bersedia memilah sampah dari sumber.

Hasil eco-enzyme

Hasil Eco-enzyme Dari Masyarakat

Ketiga adalah penataan lingkungan dan buruan sae. Masyarakat diajak memanfaatkan halaman atau pekarangan menjadi lahan produktif, seperti ditanam sayuran, tanaman hias, ternak ikan, dan lainnya untuk menyokong ketahanan pangan. Selain itu, untuk masyarakat diajak untuk menghias dan menambah estetika lingkungan dengan pembuatan mural.

Pojok Buruan SAE
Mural di cikutra

Mural Di RW 06 Cikutra & Pojok Buruan SAE

Keempat adalah pembentukan KSM. KSM dibentuk untuk menciptakan suatu komunitas yang menjadi penggerak perubahan di masyarakat. Dengan KSM ini, diharapkan setiap lapisan masyarakat dapat teredukasi dan mampu mewujudkan bersama melalui program-program yang dikelola oleh KSM.

Kelima adalah pelaksanaan event Kolaborasi “Bumi Kreatif”. Acara ini bertujuan untuk menjaga antusias serta semangat setiap daerah binaan dalam berbuat baik menjaga bumi ini. Didalamnya terdapat perlombaan kreatif untuk memperindah wilayah mereka serta kegiatan ini pula akan mengadakan workshop Kang Pisman dan Buruan Sae. Peserta dari kegiatan ini dihadiri oleh 70 peserta termasuk Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kecamatan Mandalajati, Kelurahan Jatihandap, Kelompok Buruansae Se-Jatihandap, dan masih banyak lagi. Event ini sukses menyampaikan pesan dari materi workshop dan memperluas awareness pengelolaan sampah dan ketahanan pangan ke berbagai lapisan masyarakat.

Event Kolaborasi Bumi Kreatif

Event Kolaborasi Bumi Kreatif

Alhasil, upaya-upaya yang telah ditempuh mampu menjawab permasalahan lingkungan dan ketahanan pangan. GSSI bersama Agavi dengan dukungan instansi lain mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat binaan, menciptakan lingkungan yang sehat, serta peningkatan kelayakan sosial ekonomi di daerah binaan. Dengan monitoring dan evaluasi berkala, harapannya masyarakat dampingan mampu menjadi masyarakat yang mandiri.

Ditulis Oleh: Gabriella Ivana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://agavi.id/wp-content/uploads/2022/11/agavi-1-1-2.png

Contact Us

+62 851-6258-4100
contact@agavi.id
Jl. P.H.H Mustofa, Surapati Core M 30 40192 Bandung Jawa Barat

2020 © PT Agritama Sinergi Inovasi